HINGGA TAK BERBUNYI
HINGGA TAK BERBUNYI
Andaikan pagi benar-benar bergigi
Maka, buat apa menggigit jari?
Jari-jemarmu melengking
Bertaut memagar hening
Sesungguhnya,hingga kini menunggu tak beku
Pembekuan tak beku-beku
Temaram rautmu masih seperti dulu
Meski masih berpalu
Sebenarnya, masih tersimpan keraguan meragu
Kala terikmu membuat tungku
Lalu, apakah masih menyisakan keunguan?
Ya, andaikan pagi benar-benar berbagi
Akan segera menepi
Lelah tak dinanti
Hingga tak berbunyi. []
Komentar
Posting Komentar