"sempurna"
sunggguh, senyummmu begitu khusuk
sekhusuk itulah perasaanku
di saat-saat KAU, menolakku
betapa "dalam" gemuruh
bahwa terkadang, cinta adalah "kehadiran"
dan bukan melulu "penetapan"
aduhai, betapa tuhan tak sedang bercanda
KAU,
ditakdirkan bukan untukku?
sungguh, mendadak kebersamaan
menjadi benda paling penting
pentin?
terpenting?
Komentar
Posting Komentar